Selasa, 21 Juni 2011

'Free' Day

Sukses untuk sahabatku. Semoga asa yang membumbung tinggi dengan semangat dan keyakinan tercapai dengan prestasi yang optimal. Amin ..

Ehmm ,, dunia ini tak ada yang free segala sesuatu diraih dengan usaha. Nah, bila ada yang berbaik hati menawarkan sesuatu dan hal tersebut tepat dengan suasana kita waackh rezeki jangan ditolak, ambil saja dengan rasa syukur tentunya. Sobat pasti pernah mengalami yang namanya luck, keberuntungan atau hoki boleh dibilang dalam hidup ini tentunya dalam berbagai hal. Dalam setiap kesempatan luck akan muncul dan kita tanpa menyadarinya akan hal itu benar-benar hadir dihidup kita. Setiap kesempatan itu misalnya hal yang tak luput dari pembicaraan insan seperti cinta, karier, dan apa pun itu yang nampak hidup kita.

Hal ini pernah aku rasakan ketika bermain bareng teman ternyata tak usah merogoh kocek terlalu dalam hee hanya cukup 3-5 helai uang nominal seribuan bisa melepas penat. Ada teman baru lho, baru nemu hee.. Kesannya ramai, riweuh tentunya bisa menikmati tawa kembali hari ini. Thanks God for all, alhamdulillah.. 

Emm ,, jadi ingat dengan sesuatu neh tentang tangis dan tawa . Kita persentasikan tangis dan tawa itu 100%. Nah, dari hal itu kita bisa tahu bahwa hidup itu harus balance antara tangis dan tawa. Hari ini ada sesuatu hal yang membuat kita terurai air mata misalnya tetapi hari esok tak berharap akan hal itu lagi, tawa esok menunggu jangan terpuruk akan suatu keadaan. Hidup ini 'menunggu giliran', mengapa? Ada dua hal yang bertentangan tak asing lagi ada siang ada malam, ada tangis ada tawa , dua sisi kehidupan yang saling berganti. Nikmati hidup ini apa pun adanya, jangan cari kebahagiaan karena bahagia itu dinikmati sekarang bukan mencari. Jika mencari kebahagiaan  berarti selama ini hidup gak bahagia donk hee ,, banyak persepsi tentang hal ini tergantung orangnya.






Senin, 20 Juni 2011

SATU

Berkarib sepi
buta tuli keramaian
mati rasa kehangatan
bak tersangkar di pasar


khayalku nampak nyata
berada dalam lingkaran ilusi
menggapai fatamorgana
Lenyap
angin berkabut
bawa dedaunan hanyut
langit petang selepas gerimis
angin nakal menyapa sinis





Duniaku asyik
hening tak berisik
kedamaian manja berbisik
membelai rambut menelisik
berdendang musik klasik.



Ai Santi P
2011

Jumat, 17 Juni 2011

Samar

Ladang ilalang sayang
lenggokmu buatku iri
menari,
ringan tak ada beban
lembut gemulaimu bermain angin
Kau lepas penatku
menyingkirkan setan dalam diri

Seruling dibalik bukit
Samar terpecah angin Pala Sari
tergugah sukma kaki melangkah
dimana gerangan ?

Mentari manja dibalik awan
burung cantik bersiul menawan
angin mengajak pergi dedaunan

Duduk berayun kaki
Lihai jemari bermain seruling
Menghibur diri
Menanti gembala perut terisi.














Ai Santi P
2011


 


Ti ,,

Pasir Batara
Jalan cadas berpagar ilalang
lepas pandangan elang cemerlang
menyibak angin terkembanglah selendang



Jalan tiga simpang
menyapa kenangan usang


Ti
kecil nakal
main hingga jangkrik berpesta
acuh di balik atap
sedang sanak saudara taruh harap



Ti
kecil nakal
Lekas ganti bajumu yang melekat
Noda saus kacang pekat
Entah esok
Ilalang 'kan jadi atap



Ai Santi P
2011

Satu Dua Haaap

Sesuatu hal yang disukai pasti akan rela berbagi waktu dengan kegemaran tersebut tak peduli apa kata orang, yang penting happy dan gak melanggar.
Berbicara mengenai kegemaran, setiap orang mempunyai sesuatu hal yang menurutnya itu menyenangkan dan bisa menghilangkan penat. Apalagi hal tersebut dekat dengan kita dan setiap saat kita bisa bersamanya. 
Tak terpikir sebelumnya memiliki hewan peliharaan. Terbayang bila memiliki hewan peliharaan akan repot misalnya memberi makan, membersihkan tempatnya, dan yang paling gak banget itu lho bau khas nya dari hewan itu. Beuuuckh,, muntah dackh hee .. Awalnya yang ingin memelihara hewan itu pertama nya orang tua, aku ngabuntut  saja ngikut suka saja. Yeeechh seneng juga ternyata sudah dicoba memelihara. Bull eyes,, tepat dugaanku repot itu memang benar. Bapake memberi pakan hewan tapi yang gak enak aku kena giliran bersihin tuh kandang. Hahaay,, gak nahan bauuu nya ampuun dach. Eets,, ngeluh mulu gak baik mendingan ikhlas saja dapat pahala tah amin. 
Awalnya aku suka kelinci karena lucu bulunya dan tingkah lakunya. Apalagi kelincinya itu masih muda berwarna abu-abu ada aksen putih sedikit bulunya. Tapi sayang gak lama memiliki hewan itu karena umurnya tak panjang. Kelinci itu  sensitif dan sukar beradaptasi dengan tempat baru. Jadi aku kasihan banget sama kelinci itu. Tak akan lagi memelihara kelinci karena kasihan gak kuat melihatnya ketika kena sakit dan mati. Aku coba sate kelinci, karena pertama kalinya menu sate kelinci aku gagal. Mengapa? Karena setelah di coba dilahap beuuuckh alot nya bikin ompong gigi kakek-kakek saja hee . Eets,, tapi hari terakhir kemarin aku berhasil membuat sate kelinci karena gak alot lagi dagingnya lunak sekarang mah. Tapi gak kuat melahap daging hewan yang setiap hari kita pelihara. Bisa dibayangkan mulai dari memberi pakan, membersihkan kandang, main, terus ketika disembelih kita yang sembelih atau pegang, dan memasaknya hingga siap saji,, gak tega. 
Hewan kali ini yang ada di rumah itu ayam kampung, dagingnya bagus untuk dikonsumsi tak mengandung banyak kolesterol aman bagi mereka yang manula dan tahan terhadap kondisi lingkungan. Pokonya sehat  dan aman dikonsumsi. Aduuh,, lecet neh kaki sama tangan. Ceritanya, hari sudah sore dan sudah waktunya ayam masuk kandang. Tapi apa yang terjadi? Namanya juga hewan susah diatur karena masih baru belum lama dirumah, maklum baru pindah tempat baru beli hee. Aku uber-uberan sama ayam, mau ditangkap dimasukan ke kandang. Tapi lama amat nangkap nya.. Siaap haap tangkap,, beuuch gak dapat kabur lagi. Akhirnya dapat juga tah ayam walaupun badan nyeri pegel sama lecet-lecet periiih.yang penting tuuh ayam masuk kandang.

Meragu dikeyakinanku



Bak air sungai
dengan lembutnya menyapa batu-batu
arus yang tak henti walau barisan batu merapat
arus tetap kan ada
menjerit lepas gencatan si keras
celah kecil tak apa
berteriak menginjak berarus hilir
aral menjulang tinju pusaran arus
melenggang hembusan gerimis

Entahlah
membatu di pusaran arus
tertahan tak tentu arah
meragu dikeyakinanku
padi menguning menanti dituai
tapi
rebah karena rapuh terkulai
Entahlah


Ai Santi P
2011